Tugas Penerjamahan Berbantuan Komputer (3)


How to translate  NDS game language using Hex Editor Hex Workshop
1.      Open the app
2.      Press Ctrl+O to open the game. Find the game you want to translate. Then click Open.
3.      After that, press Ctrl+F, then choose Text String on “Type” menu.
4.      Fill “Value” with the text you want to change.
5.      Checklist “Find All Instances” and “All” on “Options” menu.
6.      Then search on “Find” box which is below the right, choose the appropriate address that you want to change in the game.
7.      Change the text into what you want. Reminder: the text you are about to change should be the same as the original text.
8.      Then “Save as”. Give it name and add .nds in behind your file name. Then click save.
9.      Launch your NDS game to see your results.

BEFORE                                                                                AFTER

Tugas Penerjemahan Berbantuan Komputer (2)

How to use Wordfast
1.      Open the app
2.      Click File
3.      Click Create Project
4.      Fill the blank with project name, and then choose source and target language. Then click OK
5.      Choose the project on project list and then click OK
6.      Click New to make new Translation Memory (TM)
7.      Choose location to save the TM and give it name. Then specify source and target language.
8.      Choose your TM on TM List, apply, then click OK.
9.      Now go to File again then choose Open File
10.  Choose file you want to translate then click Open
11.  Now start translate on blank space
Here example of using Wordfast

Tugas Penerjemahan Berbantuan Komputer (1)


How to Translate a Document using TRANSIT XV
Install the application first
1.      Choose sub menu “Installation”
2.      Then choose “Transit”
3.      And then pop up window of TRANST VX showed up.
4.      Click Next until Customer Information section.
5.      Fill on User Name, Organization, and License Number. Then click Next.
6.      Choose “Standalone” if you install it on PC. Then click Next.
7.      Next again.
8.      Choose “Complete” Setup Type.
9.      Click “Install”
10.  Wait until process done then click Finish. It’s up to you to restart now or later.
Now we start translating.
1.      Open the app “TRANSIT XV”
2.      Choose “Create a New Project”, then click Next.
3.      Choose “Create a New Project” again, then click Next.
4.      Fill in on “Project name”.
5.      Choose “User” in Scope option.
6.      Click “New Customer” then fill the blank. And then click create customer.
7.      Adjust your language. If your language not exist, click Add then find the language. Click next.
8.      Click Next again.
9.      Select your file type then click next, The writer choose Ms. Word 2003. Click next.
10.  Click Next Again.
11.  Select document that you want to translate by click “Select file”. Click next.
12.  Then click Finish.
13.  Click “Open Language Pair” on Toolbar. Then click OK.
Here is example of translating a project with TRANSIT
·         Source Language
                     
                      

                   ·         Target Language


(Tugas) Diskriminasi dan Perkembangan Dunia Sastra

Apa itu Diskriminasi?

Menurut KBBI, diskriminasi adalah pembedaan perlakuan terhadap sesama warga negara.
Diskriminasi adalah tindakan yang memperlakukan satu orang atau satu kelompok secara kurang adil atau kurang baik daripada orang atau kelompok yang lain. Diskriminasi dapat bersifat langsung atau tidak langsung dan didasarkan pada faktor-faktor yang sama seperti premanisme dan pelecehan.
Diskriminasi dapat dilakukan oleh individu, kelompok, atau kebijakan dan praktik organisasi.

Diskriminasi bisa disebabkan dengan adanya perbedaan umur, jenis kelamin, suku, ras, agama, aliran politik, kondisi fisik, dan lain sebagainya.

Diskriminasi bersifat langsung ketika suatu hukum, peraturan, atau kebijakan jelas-jelas menyebutkan karakteristik tertentu dan menghambat adanya peluang yang sama. Sedangkan, diskriminasi bersifat tidak langsung terjadi saat peraturan yang bersifat netral menjadi diskriminatif saat diterapkan di lapangan.

Kenapa bisa terjadi Diskriminasi? apa yang salah?

Menurut penulis, diskriminasi bisa terjadi dikarenakan masih adanya anggapan bahwa satu golongan tertentu lebih superior, bersih, berkuasa, suci, benar dan sebagainya dibandingkan dengan golongan lain

Contoh Kasus

Konflik yang terjadi di Maluku pada rentang waktu 1999-2002 sebenarnya buntut dari masa pemerintahan Belanda. Pada saat itu, terjadi praktik misionari kristen protestan kepada warga lokal. Hal ini merupakan upaya Belanda untuk mengurangi pengaruh Islam Ternate yang masih kuat di Maluku. Warga lokal yang beragama Kristen mendapatkan banyak keuntungan seperti dijadikan birokrat ataupun anggota militer karena mereka dianggap mau bekerja sama dengan pemerintah kolonial. Mereka pun disekolahkan oleh pemerintah saat itu sehingga muncul anggapan bahwa mereka yag menganut kristen lebih terdidik daripada kaum Islam. Kaum Islam sendiri justru dianggap kafir oleh Belanda dikarenakan tidak memeluk agama Kristen.
Namun keistimewaan kaum Kristen Maluku kemudian berubah dan berbalik ketika bangsa Indonesia telah merdeka. Kaum Kristen dicap sebagai separatis dikarenakan banyak diantara mereka yang tergabung dalam RMS (RMS pro Belanda). Kondisi ini diperkuat dengan adanya Islamisasi yang datang dari pemerintah dan pedagang dari Buton, Bugis, dan Makasar yang menguasai perdagangan antar pulau di Maluku. Karena merasa terhimpit oleh Islamisasi dari birokrasi dan ekonomi, pecahlah Konflik Maluku pada tahun 1999 sebagai pelampiasan kaum Kristen Maluku terhadap kaum Islam baik asli maupun pendatang.
Konflik tersebut mengakibatkan 8.000-9.000 orang meninggal dunia, 29.000 rumah terbakar, 45 masjid. 47 gereja, 719 toko, 38 gedung pemerintahan, dan 4 bank hancur.

Sumber:
  • http://nasional.kompas.com/read/2012/12/23/15154962/Lima.Kasus.Diskriminasi.Terburuk.Pascareformasi
  • http://kbbi.web.id/diskriminasi
  • http://www.cicak2.com.au/index.php?r=article/view&id=474

Perkembangan Dunia Sastra

Untuk perkembbangan dunia sastra, disini penulis akan membahas tentang Creepypasta
Apa itu Creepypasta? istilah plesetan dari copypaste yakni istilah di internet untuk tulisan yang dicopas dari sebuah situs ke situs yang lain, namun sesuai dengan namanya, yang dicopas ini adalah hal-hal yang bertema creepy atau menyeramkan, biasanya cerita pendek atau gambar/foto yang memang sangat mudah untuk disebarluaskan. Namun ada juga yang membuatnya sendiri dan itu tidak salah/diperbolehkan. Lalu apa yang menarik? dalam creepypasta, kita tidak dituntut untuk memberikan cerita yang utuh, sebuah creepypasta bisa saja berupa percakapann pendek, sebuah narasi pengalaman, atau bahkan cuma sekedar gambaran sebuah adegan. Karena cerita yang biasanya singkat, sebuah creepypasta harus bisa memberikan kesan yang mendalam melalui cerita yang sangat pendek tersebut. Tentu saja kesan yang mendalam disini maksudnya adalah ketakutan. Banyak orang bilang ketakutan berasal dari ketidaktahuan, namun itu agak tidak tepat dalam cerita-cerita creepypasta. Karena justru ketakutan itu muncul ketika kita mengetahui kejanggalan dari sebuah cerita. Berikut contoh creepypasta yang sangat terkenal: 

Lampu Kamar Malam itu, aku sangat ketakutan gara-gara membaca sebuah cerita yang amat sangat menakutkan di sebuah website. Yang lebih parah lagi saat itu aku sendirian di rumah karena orang tuaku pergi ke luar kota. Jadi, Aku menyalakan lampu di kamarku dan lampu-lampu seluruh koridor yang menuntunku menuju kamar mandi. Suasana yang terang itu membuatku merasa lebih baik. Satu-satunya hal yang menakutkanku adalah ketika aku harus pergi ke kamar mandi tengah malam. Untungnya tidak ada hal buruk yang terjadi, hingga aku kembali ke kamar dan menyalakan lampu kamarku. Semua menjadi terang dan kamarku masih terlihat normal, tapi entah kenapa bulu kudukku merinding.

Ada yang aneh? Ada, jelas ada yang janggal karena seharusnya lampu masih menyala, ketika tokoh "Aku" meninggalkan kamarnya. Tapi ketika kembali ke kamar, ia harus menyalakan kembali lampu kamarnya tersebut. Lalu siapa yang mematikannya sementara ia sendirian di rumah??? Kekuatan menakutkan dari sebuah cerita horor adalah ketika membayangkan kita sendiri yang mengalami kejadian horor tersebut. Tokoh "Aku" dalam cerita itu mungkin tidak tahu keanehan yang terjadi di kamarnya. Tapi kita selaku pembaca tahu bahwa ada kejanggalan di situ, bahwa lampu itu sebelumnya hidup kemudian entah kenapa mati dengan sendirinya. Hal yang membuat pembacanya agak merinding jika membayangkan situasi tersebut, yang tanpa sadar mungkin bisa terjadi juga di sekeliling kita.

Meski demikian, sebuah creepypasta seperti halnya film juga terdiri dari berbagai macam genre horor. Tidak hanya mengupas kejanggalan, atau horor ala Indonesia yang bentuk hantunya bisa dideskripsikan, tapi adapula horor yang dibumbui sedikit komedi. Contohnya, creepypasta berikut ini:

Batu Nisan Pada suatu malam, dua orang pemuda sedang berjalan pulang setelah sebelumnya menghadiri sebuah pesta Halloween. Agar cepat sampai rumah, keduanya memutuskan untuk mengambil jalan pintas melewati pekuburan. Saat mereka berada di tengah-tengah areal pekuburan, suara ketukan pelan terdengar. Karena situasi saat itu gelap, mereka pun ketakutan, hingga akhirnya mereka mengetahui asal suara tersebut yang ternyata berasal dari seorang kakek tua yang tengah memegang palu dan sedang memahat salah satu dari batu nisan yang ada di areal pekuburan tersebut. "Astaga, pak... kau menakuti kami setengah mati, kami kira kau adalah hantu! Apa yang sedang kau kerjakan tengah malam begini?", tanya salah seorang pemuda. "Orang-orang bodoh itu..." gerutu si kakek. "...mereka tidak mengeja namaku dengan benar."

Seram tapi ada unsur humornya juga. Ternyata ada juga hantu yang membetulkan batu nisannya karena tidak terima namanya salah tulis. Karena sifatnya yang disebarluaskan secara bebas, sehingga terkadang banyak karya creepypasta yang tidak diketahui siapa pengarangnya. Sekian dan Terima Kasih.
 
Lampu Kamar Malam itu, aku sangat ketakutan gara-gara membaca sebuah cerita yang amat sangat menakutkan di sebuah website. Yang lebih parah lagi saat itu aku sendirian di rumah karena orang tuaku pergi ke luar kota. Jadi, Aku menyalakan lampu di kamarku dan lampu-lampu seluruh koridor yang menuntunku menuju kamar mandi. Suasana yang terang itu membuatku merasa lebih baik. Satu-satunya hal yang menakutkanku adalah ketika aku harus pergi ke kamar mandi tengah malam. Untungnya tidak ada hal buruk yang terjadi, hingga aku kembali ke kamar dan menyalakan lampu kamarku. Semua menjadi terang dan kamarku masih terlihat normal, tapi entah kenapa bulu kudukku merinding.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/dhivereine/creepypasta-adalah_5528f39ff17e617b238b4578
unt.uk tulisan yang dicopas dari sebuah situs ke situs yang lain, namun sesuai dengan namanya, yang di-copas ini adalah hal-hal yang bertema creepy atau menyeramkan, biasanya cerita pendek atau gambar/foto yang memang sangat mudah untuk di-copas dan disebarluaskan.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/dhivereine/creepypasta-adalah_5528f39ff17e617b238b4578
untuk tulisan yang dicopas dari sebuah situs ke situs yang lain, namun sesuai dengan namanya, yang di-copas ini adalah hal-hal yang bertema creepy atau menyeramkan, biasanya cerita pendek atau gambar/foto yang memang sangat mudah untuk di-copas dan disebarluaskan.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/dhivereine/creepypasta-adalah_5528f39ff17e617b238b4578
untuk tulisan yang dicopas dari sebuah situs ke situs yang lain, namun sesuai dengan namanya, yang di-copas ini adalah hal-hal yang bertema creepy atau menyeramkan, biasanya cerita pendek atau gambar/foto yang memang sangat mudah untuk di-copas dan disebarluaskan.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/dhivereine/creepypasta-adalah_5528f39ff17e617b238b4578

[Tugas] Kesenjangan Sosial

Tersebutlah desa ini “Kali Bokong”, sebuah perkampungan nelayan tradisional yang terletak di daerah pantura. Secara demografis, masyarakat kampung ini terbagi menjadi 2 golongan yang berbeda; daerah selatan yang berisikan kompleks perumahan yang dihuni oleh kaum elit ekonomi menengah ke atas, sementara daerah utara merupakan daerah pemukiman kumuh para nelayan miskin. Kedua daerah itu dipisahkan oleh sebuah sungai kecil (kali) yang biasa digunakan untuk mandi, maka dari itu desa ini dinamakan “Kali Bokong” dikarenakan kalian bisa disuguhkan bokong ABG sampai nenek-nenek secara gratis.

Dari sinilah ironi dimulai. Utara-Selatan atau bisa kita sebut Miskin-Kaya, tidak cukup hanya mencerminkan kelas sosial yang berbeda, pola dan kultur keagamaannya pun berbeda. Masyarakat kompleks perumahan rajin berjamaah di masjid dan rutin menghadiri pengajian mingguan, sementara para nelayan miskin jangankan sholat berjamaah di masjid, untuk sekedar sholat barang satu waktu pun mereka tidak. Saat ibu-ibu kompleks mengadakan pengajian mingguan, ibu-ibu nelayan tak pernah menghadirinya. Saat para remaja kompleks menyelenggarakan kegiatan keagamaan, remaja nelayan malah sibuk menimbang ikan.

Tidak heran, atas dasar itulah Pak Ustad seringkali mendakwa mereka sebagai orang yang miskin di dunia dan menderita di akhirat. “Sesungguhnya kefakiran itu memang dekat dengan kekufuran – dan itu dekat dengan neraka!” teriak Pak Ustad. Dianggap merusak citra kampung dikarenakan bebas mengumbar aurat saat mandi di tepian kali, dengan bokong kemana-mana. Namun, benarkah para nelayan miskin dan keluarganya ini merupakan pendosa yang pantas masuk neraka?

Kemiskinan yang mereka derita mau tidak mau memaksa mereka untuk bekerja siang dan malam sehingga mereka kesulitan mengakses masjid dan melakukan sholat apalagi berjamaah. Disaat yang bersamaan pun mereka tidak memiliki pemahaman yang memadai. Ini seperti kutuk yang berat: sudah miskin, mereka pun nggak ngerti. Sementara itu para istri dan keluarga nelayan miskin ini pun ikut berjuang demi kehidupannya. Kenyataannya, setiap kali jadwal pengajian tiba selalu bertepatan dengan tugas mereka menggarami atau menjemur ikan – yang jika tidak mereka lakukan, bagaimana lagi cara mereka melanjutkan hidup.

Pertanyaannya, kalau begini, (si)apakah yang salah? Kemiskinan dan ketidakmengertian mereka? Bukankah para nelayan ini tidak tahu caranya bisa kaya sekaligus pandai? Salah ibu-ibu yang nggak ikut pengajian atau salah Pak Ustad yang bikin jadwal pengajian? Bahkan mengenai asal-usul nama kampung mereka, jikalau ada pertanyaan “Mengapa mereka mandi di kali (dan terlihat bokongnya) ?” tentu kita pun tahu jawabannya. Jangankan kamar mandi pribadi, rumah yang layak huni pun mereka tak punya. Jadi, kalau mereka mandi di kali (dan terlihat bokongnya), sebenarnya itu bukan 100% salah mereka dong, toh mereka tidak punya pilihan lain.

Dari cerita diatas, kenapa terjadi kesenjangan diantara mereka? Apa penyebabnya? Apakah ada solusi untuk mengatasinya?

Ada yang memelihara jurang kesenjangan ini, sehingga mereka yang miskin tetap miskin dan yang kaya makin kaya.

Solusi dari semua ini adalah rasa kemanusiaan dan fase perubahan.
(1) Daripada masyarakat komplek perumahan menghabiskan dana untuk pembangunan masjid megah yang sebenarnya tidak sebanding dengan jumlah masyarakat yang ada. Mereka bisa tetap membuat masjid yang sederhana dan sisa dari dana tersebut bisa untuk membangun infrastruktur yang dibutuhkan didaerah nelayan miskin. (2) Daripada mereka sibuk arisan yang sebenarnya tak memiliki tujuan selain karena gengsi, mereka bisa membuat koperasi yang dikelola oleh pejabat desa, yang benar-benar terfokus pada pengembangan ekonomi yang bisa meringankan kehidupan nelayan (3) Atau yang lebih sederhana, ajarkan para nelayan ini bahwa ketika mereka melaut pun mereka masih bisa menjalankan kewajibannya. Ajari mereka nilai agama yang mereka butuhkan. Daripada hanya memvonis dengan mudahnya bahwa mereka yang menampakkan bokongnya dikali, tidak hadir dalam setiap acara keagamaan dan segala omongan miring lainnya patut dan pantas untuk masuk neraka.

[Tugas] Stratifikasi Sosial



Stratifikasi Sosial
          Stratifikasi berasal dari kata “stratum” yang artinya lapisan. Berdasarkan pengertian etimologis, stratifikasi sosial mempunyai arti yang sama dengan pelapisan sosial, yaitu pembedaan masyarakat ke dalam lapisan-lapisan secara bertingkat.
            Kriteria yang digunakan untuk menggolongkan anggota masyarakat ke dalam lapisan-lapisan masyarakat antara lain:
  1. Ukuran kekuasaan 
  2.  Ukuran kekayaan
  3.  Ukuran kehormatan
  4.  Ukuran ilmu pengetahuan/pendidikan
Dilihat dari sifatnya, pelapisan sosial dapat dibedakan menjadi 2 macam:
  1. Pelapisan sosial tertutup
    Membatasi kemungkinan seseorang untuk pindah dari satu lapisan ke lapisan yang lain (ke atas ataupun kebawah)
  2. Pelapisan sosial terbuka
    Memungkinkan seseorang untuk berpindah lapisan sesuai dengan kemampuannya
  3. Pelapisan sosial campuran
    Menggabungkan atara pelapisan sosial terbuka dan pelapisan sosial terbuka

Bentuk-bentuk lapisan sosial dibuat berdasarkan 5 kriteria:
  1. Pelapisan sosial berdasarkan kriteria ekonomi
    Secara garis besar di dalam masyarakat ada 3  kelas sosial, yaitu:
    a)     
    Kelas atas (upper class)
    b)     
    Kelas menengah (middle class)
    c)     
    Kelas bawah (lower class)
  2. Pelapisan sosial berdasarkan kriteria mata pencaharian
    Pelapisan sosial berdasarkan kriteria mata pencaharian dapat dibagi menjadi 5 lapisan:
    a)     
    Golongan elit
    b)     
    Golongan profesional
    c)     
    Golongan semi profesional
    d)    
    Golongan tenaga terampil
    e)     
    Golongan tenaga tidak terampil
  3. Pelapisan sosial berdasarkan pendidikan
    Pelapisan sosial berdasarkan pendidikan dibagi menjadi 4 lapisan:
    a)     
    Lapisan masyarakat berpendidikan tinggi → S1, S2, S3
    b)     
    Lapisan masyarakat berpendidikan menengah → SMP, SMA/SMK
    c)     
    Lapisan masyarakat berpendidikan rendah → SD, MI  
  4.  Pelapisan sosial berdasarkan kriteria sosial
    Pelapisan sosial ini timbul karena ada perbedaan dalam penghormatan status sosial
  5. Pelapisan sosial berdasarkan kriteria politik
    Adalah pembedaan anggota masyarakat berdasarkan tingkat kekuasaan dimilikinya.
    Robert Mac Iver menggambarkan pola kekuasaan dalam sebuah piramida kekuasaan, yaitu:
    a)     
    Tipe kasta, ialah sistem lapisan kekuasaan dengan garis pemisah yang tegas dan kaku
    b)     
    Tipe oligarkis, ialah tipe yang mempunyai garis pemisah yang tegas, tetapi dasar pembedaan kelas sosial ditentukan oleh kebudayaan masyarakat
    c)     
    Tipe demokratis, ialah tipe yang mempunyai garis pemisah diantara lapisan yang bersifat bergerak

    Disamping 3 tipe diatas , ada juga gambaran dengan gejala melingkar, yang terdiri dari lingkaran dalam, lingkaran tengah dan lingkaran luar yang saling berhubungan.
Stratifikasi sosial di India
       Masyarakat di India masih menggunakan sistem kasta dalam kehidupan bermasyarakat. Kasta dianggap sebagai fakta kuno dalam kehidupan masyarakat Hindu. Namun sebagian mengatakan bahwa sistem kasta ini sengaja dibentuk oleh rezim kolonialisasi Inggris. Diskriminasi kasta yang lebih rendah adalah hal yang ilegal di India. Semuanya diatur dalam pasal 15 dalam hukum konstitusi. Sebenarnya pemerintah India melalui Mahkamah Agung berusaha menghapus sistem kasta, namun tradisi tetaplah tradisi.

          Berikut sistem kasta yang ada di India
  1. Brahmins
  2. Kshatriya
  3. Vaishya
  4. Shudras
          Sebenarnya masih ada satu lagi kasta yang paling rendah. Begitu rendahnya hingga tidak dimasukkan dalam grup kasta. "Untouchable" atau tak tersentuh dan terbuang. Yakni Kelompok Dalit, biasanya mereka menjadi pembantu, tukang sampah, tukang cuci baju dan pekerjaan lainya yang dianggap rendah.


Sumber: 
  • Mutamimah Budiwati, Dra. 2004. Sosiologi. Yogyakarta: ANDI